Menu

Selasa, 20 November 2012

Biografi Ratu Elizabeth I

Ratu Elizabeth I adalah ratu Inggris yang memerintah selama 45 tahun (1558 – 1603). Ia di anggap ratu paling terkemuka. Di bawah pemerintahannya Inggris mencapai masa kemakmuran ekonomi, kemajuan bidang kesusastraan, dan kekuatan militer. Inggris memiliki armada laut paling kuat di dunia. Bahkan Persemakmuran Virginia, bekas koloni Inggris di Amerika Utara yang saat ini menjadi salah satu dari 13 negara bagian pertama Amerika Serikat, dinamakan sesuai dengan julukan Elizabeth I, "the Virgin Queen".

Lahir di Greenwich, Inggris, 7 September 1533 dan meninggal 24 Maret 1603 pada umur 69 tahun di Richmond, Inggris. Selama hidupnya ia tidak pernah menikah hingga dijuluki Virgin Queen. Elizabeth I adalah penguasa monarki keenam dan terakhir dari dinasti Tudor. Ayahnya, Raja Henry VIII dan Ibunya Anne Boleyn. Anne Boleyn di hukum mati saat Elizabeth I berusia 3 tahun karena tuduhan pengkianatan terhadap raja. Pada 1558 saudara tirinya Mary yang beragama Katolik Roma memenjarakan dirinya selama hampir 1 tahun karena diduga membela pemberontakan Protestan.

Pada usia 13 tahun tepatnya tahun 1547, ayahnya Henry VIII tutup usia. Saudara tiri Elizabeth Edward VI, naik tahta dan berkuasa antara tahun 1547 - 1553. Saat itu terjadi konflik antara kelompok protestan dan katholik Roma. Edward VI ternyata lebih mendukung golongan protestan. Namun setelah Ratu Mary naik tahta, kerajaan Inggris kembali mendukung katholik roma dan mendukung kepausan. Golongan Protestan kemudian ditindas dan banyak pengikutnya dihukum mati. Elizabeth I juga di tahan di menara London oleh Ratu Mary yang terkenal ratu diktaktor. Ratu Mary tutup usia tahun 1558 dan digantikan Elizabeth yang berumur 25 tahun. Di bawah kepemimpinannya Inggris mengalami masa pencerahan kejayaan dan kemakmuran.

Dalam masa pemerintahannya, Ratu Elizabeth I mengalami berbagai masalah antara lain; krisis hubungan bilateral dengan Skotlandia dan Spanyol, Kondisi perekonomian dan keuangan pemerintah yang mengalami krisis dan perpecahan agama di masyarakat Inggris. Untuk mengatasi perpecahan agama, ratu Elizabeth I mengesahkan UU tentang supremasi dan persamaan tahun 1559 dengan menetapkan Aglican sebagai agama resmi Inggris. UU ini berhasil meredam perpecahan antar agama.

Dalam bidang politik luar negeri, ia terkenal tokoh yang cermat, luwes, dan berpandangan jauh. Awal tahun 1560 dia mengadakan "Perjanjian Edinburgh" yang menjamin penyelesaian damai konflik dengan Skotlandia. Pertentangan dengan Prancis juga berakhir dengan hubungan kedua Negara semakin membaik. Namun Inggris terlibat pertentangan dengan Spanyol. Elizabeth berusaha menghindari perang, tetapi buat Katolik militan Spanyol abad ke-16, perang antara Spanyol dengan Protestan Inggris sulit terelakkan. Pemberontakan di Negeri Belanda melawan penguasa Spanyol merupakan faktor pembantu: pemberontak Belanda umumnya penganut Protestan dan tatkala Spanyol menggenjot pemberontak, Elizabeth membantu Negeri Belanda, meskipun sebenarnya Elizabeth pribadi tak punya gairah berperang. Umumnya rakyat Inggris seperti juga para menteri dan parlemen lebih bernafsu angkat senjata daripada Elizabeth. Karena itu, ketika perang dengan Spanyol akhirnya meletus juga di tahun 1580an, Elizabeth peroleh dukungan kuat rakyat Inggris.

Elizabeth secara bertahap membangun Angkatan Laut Inggris hingga memiliki armada yang kuat. Keadaan ini membuat Raja Philip II dari Spanyol mengimbangi kekuatan Inggris dengan membangun kekuatan militer. Spanyol memiliki kekuatan hampir seimbang dengan Inggris. Perlombaan kekuatan militer ini akhirnya pecah menjadi perang terbuka. Pertarungan pun pecah tahun 1588, dan pertempuran laut yang seru itu berakhir dengan kekalahan mutlak pihak Inggris. Inggris kemudian memantapkan posisinya sebagai Negara dengan armada laut paling kuat di dunia yang tetap dipegangnya hingga abad ke 20 ini.

Di bidang ekonomi, Elizabeth sangat cermat mengatur keuangan negara. Konflik dengan Spanyol menelan biaya mahal sehingga di akhir pemerintahannya keuangan Negara mengalami kesulitan. Namun keadaan ini dapat diatasinya dengan cepat. Pemerintahan Elizabeth selama 45 tahun di anggap "Jaman keemasan Inggris." Beberapa penulis termasyhur Inggris, termasuk William Shakespeare, hidup di jaman itu. Elizabeth punya andil besar dalam perkembangan social budaya di Inggris. Kesusasteraan, music, seni lukis dan seni pertunjukkan berkembang pesat selama pemerintahannya.

Di masa pemerintahan Elizabeth I, Inggris juga tumbuh menjadi imperium dunia. Berbagai penjelajahan dunia dilakukan untuk memperluas ruang hidup (Lebensraum). Martin Frobisher dan John Davis menjelajahi samudera arah barat laut menuju Timur Jauh. Sir Francis Drake Menjelajahi Samudera Atlantik (dari tahun 1577 hingga 1580) dan mencapai California. Juga Sir Walter Raleigh mendirikan pemukiman di Amerika Utara.

Elizabeth adalah seorang politikus yang cakap, tegas, punya pandangan luas. Dia juga bersikap sangat hati-hati dankonservatif. Dia tidak suka perang dan pertumpahan darah meskipun jika diperlukan dia bisa melakukannya. Dalam Pemerintahan, dia sangat kooperatif dengan parlemen. Elizabeth punya kemampuan memilih pembantu-pembantu yang profesional. Salah satu pembantu setianya adalah Williarn Cecil (Lord Burghley), yang menjadi penasihat utamanya sejak tahun 1558 hingga beliau meninggal tahun 1598.

Hal yang disayangkan dari seorang ratu Elizabeth adalah tidak memiliki keturunan karena memang ia tidak pernah menikah. Hal ini menjadi masalah besar bagi regenerasi kepemimpinan di Inggris setelah beliau wafat. Namun di akhir hayatnya dia menunjuk Raja James II dari Skotlandia (putera Mary dari Skotlandia) menjadi penggantinya. Meskipun James dan puteranya Charles I dianggap pemimpin otoriter buat rakyat Inggris.

Keberhasilan Elizabeth dapat disimpulkan sebagai berikut:
Elizabeth I memimpin Inggris tanpa pertumpahan darah yang berarti. (Berbeda dengan Jerman di mana tiga puluh tahun perang (1618-1648) membunuh lebih dari dua puluh lima persen penduduk, sungguh menyolok). Elizabeth I mampu meredakan pertentangan antara Katolik Inggris dan Protestan Inggris, dia berhasil pula menjaga persatuan bangsa. 
Empat puluh lima tahun pemerintahannya di anggap jaman keemasan Inggris. Inggris tampil menjadi bangsa besar di dunia. 
Di masa pemerintahannya Inggris muncul sebagai kekuatan dunia di bidang militer yang bisa dipertahankan pada abad berikutnya.

Referensi:
http://luk.staff.ugm.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar